Selasa, 25 Maret 2014

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)


·         Pengertian Sistem

Menurut Satzinger (2009, p6), Sistem adalah sekumpulan komponen terpisah yang menjalankan suatu fungsi secara bersamaan untuk mencapai suatu hasil.
Menurut O’Brien (2005, p29), Sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dengan cara menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang baik.
Maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan beberapa komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersamaan untuk mencapai tujuan yang sama.

·         Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’brein, James A (2003) sistem informasi adalah: “any organized combination of people, hardware, software, communications, networks, and data resources that collects, transforms, and disseminates information in an organization”.

Menurut Krismiaji (2002) “sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi yang sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pengertian yang telah terdefinisi oleh pakar peneliti yaitu O’brein maupun Krismiaji maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu   kombinasi teratur dari sumber daya yang berasal dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komputer, data komunikasi, dan basis data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk.

Sistem Informasi menurut O’Brien (2003, p10), merupakan kombinasi sumber daya yang terorganisir dari manusia, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komputer, dan data yang mengumpulkan, mengubah dan mendistribusikan informasi pada suatu organisasi. Sistem informasi menggunakan sumber daya manusia, hardware, software, data jaringan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produksi informasi.

           Komponen Sistem Informasi (sumber : O’brein, tahun 2003)

Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.

Sumber daya dasar sistem informasi terdiri dari :
ü  Sumber daya manusia
Manusia di butuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem informasi.
§  Pemakai akhir adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut.
§  Pakar SI adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.
ü  Sumber daya hardware
Konsep sumber daya hardware meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Secara khusus, sumber daya meliputi komputer dan perlengkapan lain. Media data, yaitu objek berwujud tempat data dicatat, dari lembaran kertas hingga disk magnetis atau optikal.
ü  Sumber daya software
Konsep sumber daya software meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. Tidak hanya rangkaian perintah operasi yang disebut program tetapi juga rangkaian perintah pemrosesan informasi yang disebut prosedur yang dibutuhkan orang-orang
ü  Sumber daya data
Data dapat berupa banyak bentuk, termasuk data alfanumerik tradisional, yang terdiri dari angka dan huruf serta karakter lainnya yang menjelaskan kegiatan entitas.
ü  Sumber daya jaringan


·         Peran Sistem Informasi

Terdapat tiga peran utama dari aplikasi bisnis dalam sistem informasi sebagaimana yang ditulis O’Brien (2005, p10), Tiga peran itu adalah mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif, mendukung pengambilan keputusan dalam bisnis, dan mendukung proses dan operasi bisnis. Fungsi keseluruhan sistem informasi meliputi area fungsional dari bisnis: sebagai kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral pegawai serta layanan dan kepuasaan pelanggan: sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktik bisnis: bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang dapat bersaing: dan juga peluang berkarier.

Peran Sistem Informasi (sumber: O’brein, tahun 2003)


·         Tujuan Sistem Informasi Manajemen

1.     Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2.     Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3.     Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.


Agar informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Dengan demikian SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.


·         Pengembangan Sistem Informasi

Mengembangkan solusi sistem informasi untuk mengatasi masalah bisnis dapat diimplementasikan dan dikelola sebagai beberapa proses bertahap atau beberapa siklus yaitu investigasi, analisis, pembentukan design, implementasi sistem informasi, dan menjaga keberlanjutan sistem informasi seperti ditunjukkan pada Gambar  di bawah (O’Brien, 2005).


Tahap Pengembangan Sistem Informasi (sumber: O’brein, 2003)



Tahap investigasi merupakan tahap pertama dalam proses pengembangan sistem informasi, Terdiri dari beberapa analisis kelayakan, yang mencakup :
       Analisis Kelayakan Operasional
       Analisis Kelayakan Ekonomi
       Analisis Kelayakan Operasional
       Analisis Kelayakan Teknik
       Analisis Kelayakan Faktor Manusia (Human Factors)
        
Tahap analisis merupakan proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Tahap design merupakan proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis system :
obr43559_1008
Tahap Implementasi sistem melibatkan :
       Hardware dan software akuisisi
       Pengembangan perangkat lunak
       Pengujian program dan prosedur
       Konversi sumber daya data
       Alternatif konversi
       Pendidikan / pelatihan pengguna akhir dan Spesialis yang akan mengoperasikan sistem baru
Tahap Maintanance terdapat empat kategori dasar pemeliharaan sistem :
v  Corrective: memperbaiki bug dan kesalahan logis
v  Adaptif: menambahkan fungsi baru
v  Perfektif: meningkatkan kinerja
v  Pencegahan: mengurangi kemungkinan kegagalan
           
            Dalam tahap pengembangan sistem informasi maka pengembangan sistem informasi akan melalui beberapa siklus dengan cara dapat memahami masalah dan peluang bisnis yang ada, mengembangkan solusi sistem informasi, mengimplementasi solusi sistem informasi.
Siklus dalam Pengembangan Sistem Informasi

·         Fungsi Sistem Informasi Manajemen

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar